Jakarta, Aktual.co — Pernyataan Menteri BUMN Rini Soemarno yang menyebut bahwa syarat utama sosok Dirut Pertamina adalah kemampuan memimpin dan manajerial, sementara kemampuan teknikal bisa dibeli, menuai beragam kritikan dari sejumlah pengamat.

Pengamat kebijakan sekaligus Direktur Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai pernyataan Rini tersebut bisa menimbulkan persepsi negatif.

“Pernyataan itu juga semakin menguatkan dugaan publik selama ini bahwa ada skenario terselubung untuk menguasai BUMN oleh satu kelompok tertentu,” kata Karyono saat dihubungi Aktual.co, Rabu (12/11).

Menurutnya, untuk menjadi direksi Pertamina dan BUMN lainnya tetap diperlukan keahlian teknis selain kemampuan leadership dan manajerial karena jajaran direksi adalah pihak ekskutif yang membuat dan melaksanakan kebijakan perusahaan.

“Menurut saya tetap diperlukan keahlian teknis selain kemampuan leadership dan manajerial. Kalau jajaran komisaris bolehlah tidak terlalu dibutuhkan keahlian teknis,” ujarnya.

Hal senada lainnya juga disampaikan oleh Direktur Ekskutif Energy Watch yang menyebut bahwa sangat penting bagi seorang pemimpin Pertamina mengerti seluk beluk dunia Minyak dan Gas (Migas) agar tidak salah dalam pengelolaan. Bahkan lebih diutamakan yang memahami energi secara umum bukan hanya migas.

“Karena menjadi penting syarat itu saat ini agar kita tidak salah menempatkan orang. Ibaratnya negara kita sakit saraf, yah harus kita kirim dokter saraf jangan kirim dokter kandungan. Nanti salah diagnosa dan salah berikan resep, yang ada oasien malah meninggal,” jelasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka