Jakarta, Aktual.com – Menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 mendatang, muncul fenomena baru, yakni calon independen lebih banyak ketimbang calon yang diusung oleh parpol. Tak ayal, banyak yang bertanya tentang permasalahan partai yang dianggap mandek untuk mengusung kadernya.
Melihat fenomena tersebut, Peneliti Senior Indonesian Public Intitute (IPI), Karyono Wibowo menyampaikan analisisnya, banyaknya calon independen yang bermunculan saat ini disebabkan berkurangnya kepercayaan publik kelada kader-kader parp yang membuat masyarakat beralih mendukung calon perseorangan.
“Banyak faktor yang membuat masyarakat lebih memilih untuk mendukung calon independen, salah satunya adalah banyak kader-kader parpol di legislatif terjerat kasus korupsi,” katanya, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (23/3).
Lanjut Karyono, munculnya fenomena tersebut dikarenakan sebuah opini yang dibentuk oleh publik di momentum yang tepat.
“Calon independen diuntungkan karena situasi dan kondisi dari kader-kader parpol yang tidak bersih. Fakta itulah yang membuat seolah-olah calon independen lebih bersih,” jelasnya.
Namun, Karyono menyarankan bagi setiap pasangan calon independen agar juga menjalin sinergi yang baik kepada parpol dalam menjalankan roda pemerintaha. Karena meskipun calon independen sah secara undang-undang, tapi di dalam praktiknya tidak semudah membalikka telapak tangan.
“Hubungan baik itu penting, agar program yang sudah direncanakan dapat berjalan apabila memerlukan APBD yang besar,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh: