Karyono Wibowo

Jakarta, Aktual.com – Direktur Ekskutif Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menjelaskan bahwa pernyataan Wasekjen PDI Perjuangan Ahmad Basarah yang menyebut Soeharto sebagai guru korupsi merupakan respon dari ucapan Prabowo Subianto yang menyebut korupsi di Indonesia sudah seperti kanker stadium empat.

“Pernyataan yang menyebut korupsi di Indonesia seperti kanker stadium empat terlalu hiperbola, bombastis tidak disertai fakta yang akurat dan terukur. Makna kanker stadium empat itu jika diibarat penyakit, sangat kecil kemungkinan bisa disembuhkan, Berarti sama saja Prabowo ingin mengatakan korupsi di Indonesia sangat parah nyaris tidak tidak bisa diberantas,” kata Karyono di Jakarta, Senin (3/12).

Dilanjutkan Karyono bahwa tujuan dari pernyataan Prabowo mudah ditebak, yakni untuk mendelegitimasi pemerintahan Jokowi sekaligus membangun image negatif. Pernyataan Prabowo itu sama saja tidak menghargai kerja keras KPK yang gigih memberantas korupsi.

Mengetahui pernyataan Prabowo yang menyerang Jokowi seperti itu, maka Ahmad Basarah sebagai juru bicara Tim Koalisi Nasional pasangan Jokowi – Kyai Ma’ruf Amin sudah semestinya menanggapi pernyataan Prabowo dengan cara membangun argumen yang membalikkan logika Prabowo dengan menyebut bahwa guru korupsi Indonesia itu adalah Soeharto mertuanya Prabowo.

Dalam perspektif psikologi politik, antara pernyataan Prabowo dan Basarah sama sama mengekspresikan perasaan dan pikiran yang didorong oleh naluri sebagai politisi.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid