Due Diligence & Public Expose Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) PT PP Presisi Tbk pada hari Senin 23 Oktober 2017 di Hotel Mulia Senayan, Jakarta. (Ki-Ka) Hasanin Ade Putra, Direktur; Iswanto Amperawan, Direktur Utama; Benny Pidakso, Direktur; Arief Subyandono, Direktur.
Due Diligence & Public Expose Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) PT PP Presisi Tbk pada hari Senin 23 Oktober 2017 di Hotel Mulia Senayan, Jakarta. (Ki-Ka) Hasanin Ade Putra, Direktur; Iswanto Amperawan, Direktur Utama; Benny Pidakso, Direktur; Arief Subyandono, Direktur.

Jakarta, Aktual.com – PT PP Presisi (tbk) akan melakukan due diligence terkait rencana pelaksanaan initial public offering (IPO) pada 20 November 2017. Masa penawaran awal IPO direncanakan akan dilakukan pada 23-31 Oktober 2017 dengan harga kisaran Rp430 hingga Rp550 per lembar.

“Guna mendukung pertumbuhan usaha yang berkelanjutan, PP Presisi berencana untuk menawarkan sebanyak-banyaknya 4,23 miliar lembar saham baru dengan nilai nominal Rp100 per lembar saham atau sebanyak-banyaknya 35% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah IPO,” ujar Iswanto Amperawan, Presiden Direktur PP Presisi kepada media di Jakarta, Senin (23/10).

Dari IPO tersebut, Perseroan berencana untuk menggunakan dana dari hasil IPO untuk Belanja modal khususnya penambahan peralatan dan pembelian lahan untuk workshop dan lahan quarry batu (sekitar 70%). Kemudian, modal kerja untuk mendapatkan dan menyelesaikan proyek-proyek infrastruktur yang akan diperoleh Perseroan (sekitar 30%).

“Melalui IPO, Perseroan berupaya untuk dapat menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan dengan meningkatkan kualitas operasi bisnis yang berbasis nilai tambah, inovasi secara kontinyu serta penegakan praktik tata kelola Perusahaan yang baik (good corporate governance),” jelasnya.

Perseroan menunjuk PT Bahana Sekuritas, PT CIMB Sekuritas Indonesia, PT Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka