Jakarta, Aktual.com – Indonesia Police Watch (IPW) menyatakan Rumah Tahan Negara (Rutan) Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, sampai Rabu sore masih dikuasai narapidana atau tahanan teroris serta masih ada polisi yang disandera.
“Selain itu 165 tahanan teroris masih menguasai sekitar 30 senjata api yang sebagian besar laras panjang dan 300 amunisi. Sementara polisi belum berhasil memutus komunikasi para tahanan teroris dengan jaringan mereka di luar dan sangat disayangkan kenapa para tahanan teroris itu bisa memiliki telepon seluler selama di tahanan,” kata Neta S Pane, Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Rabu (9/5).
Dengan kondisi demikian, kata dia, IPW khawatir jika kepolisian bertindak gegabah para tahanan teroris tersebut akan kembali menghabisi polisi yang menjadi sandera dan kemudian melakukan serangan bunuh diri.
Karena itu, IPW berharap kepolisian bisa bertindak profesional agar anggotanya tidak kembali menjadi korban keberutalan teroris. Jika polisi kembali tewas dalam peristiwa kekacauan di Rutan Brimob, para teroris merasa akan mendapat kemenangan besar. Inilah yang harus dicegah kepolisian.
“Sangat ironis tentunya, di saat Kapolri (Jendseral Tito Karnavian) sedang berada di Jordania membuka pameran dan bicara tentang keberhasilan Indonesia tentang memberantas terorisme justru Rutan Brimob tempat teroris ditahan dikacaukan dan para teroris berhasil membunuh lima polisi,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid