Jakarta, Aktual.co — Kawasan bisnis terpadu atau yang disebut Central Business District (CBD) selama ini terdapat di wilayah Thmarin, Kuningan , dan Sudirman, Jakarta Selatan. Namun, mulai tahun mendatang, wilayah Jakarta Utara khususnya di wilayah kawasan reklamasi pantai bakal menjadi wilayah CBD baru.
Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW), Ali Tranghanda mengatakan tanah reklamasi akan menggantikan CBD yang saat ini. Menurutnya selama 20 tahun mendatang akan terjadi peningkatan di kawasan tersebut.
“Sekarang tanah reklamasi bisa menggantikan CBD yang sekarang ada di Kuningan, Sudirman, Thamrin. Mungkin 20 tahun mendatang akan terjadi peningkatan yang gila-gilaan di tanah reklamasi itu,” ujar Ali di Hotel JS Luwansa Jakarta, Rabu (3/12).
Lebih lanjut dikatakan Ali, meskipun wilayah Jakarta Utara terancam tenggelam karena permukaan tanah yang menurun, namun harga tanah di wilayah tersebut cukup tinggi. Pasalnya, rencana pemerintah yang akan membangun Giant Sea Wall sebagai program jangka panjang turut andil dalam hal tersebut.
“Harga tanah saat ini di Jakarta Utara khususnya Pluit sudah mencapai Rp15-20 juta per meter. Itu karena ada program jangka panjang pemerintah yang akan membangun Giant Sea Wall disana,” pungkasnya.
Untuk diketahui, dalam rancangan pembangunan Giant Sea Wall akan ada tanggul berbentuk garuda, di kawasan tengah Garuda Megah merupakan bagian perluasan pusat Kota Jakarta, dan memiliki kepadatan bangunan paling banyak dengan gedung pencakar langit.
Di bagian tengah ini, juga akan dirancang perkantoran baru di Jakarta, khsususnya perkantoran pemerintah. Tujuannya agar para investor lebih tertarik berinvestasi di kawasan tanggul laut raksasa tersebut.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka
















