Jakarta, Aktual.com — Indonesia Property Watch (IPW) mendukung konsep pembangunan berorientasi angkutan massal atau “Transit Oriented Development” (TOD) yang sudah dilakukan seperti di wilayah DKI Jakarta.
“Konsep TOD akan segera diperhitungkan di Indonesia dengan jaringan infrastruktur dan transportasi yang memadai,” kata Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch Ali Tranghanda dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (20/11).
Menurut Ali, konsep TOD sudah sejak lama diterapkan di kota-kota besar di dunia dengan mempertimbangkan jarak dan waktu tempuh dari permukiman, fasilitas, sarana komersial, tempat kerja ke titik-titik simpul transportasi seperti stasiun kereta api, terminal MRT/LRT, dan busway.
Ia mengingatkan bahwa pada jam-jam kerja, diperkirakan sebanyak 14 juta orang akan hilir mudik di Jakarta, dengan sebanyak 1,5 juta berkendara melalui semua akses jalan tol ke Jakarta yang sebesar 64,17 persen melewati tol Cikampek dan Jagorawi.
“Bayangkan dengan tingkat kemacetan yang terjadi saat ini. Karenanya rencana pemerintah menggenjot infrastruktur termasuk MRT dan LRT sangat diapresiasi oleh IPW,” katanya.
Bahkan, lanjutnya, IPW juga sudah sejak lama menyuarakan pentingnya koneksi antarfasilitas untuk meminimalkan waktu tempuh dan kemacetan.
Ia berpendapat bahwa ke depannya peran sarana kereta api, MRT, dan LRT tidak lagi hanya untuk kaum menengah bawah. “Semua segmen akan menggunakan sistem transportasi ini bila dapat terimplementasi dengan baik,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka