Teheran, Aktual.com — Iran mengancam akan membalas setiap sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat atas tindakan pengembangan program rudal pertahanan.
Ancaman itu disampaikan oleh Juru Bicara Kementrian Luar Negeri iran Hossein Jaber Ansari di Teheran, Kamis (31/12).
“Tindakan semacam itu tidak sah, sepihak dan tak bijaksana, dan Iran sudah menyatakan pandangan ini kepada Amerika Serikat,” kata Jaber Ansari, yang dikutip kantor berita resmi Iran, IRNA.
Sebelumnya pada Rabu lalu Kementrian Keuangan AS mengumumkan akan ,memberikan sanksi terhadap sejumlah orang Iran dan internasional serta lembaga karena mereka ” diduga terlibat” dalam pengembangan program rudal balistik.
Menurut Iran pengembangan program rudal balistik tidak berhubungan dengan kesepakatan damai dalam program nuklir.
“Program rudal Iran tak memiliki hubungan dengan kesepakatan belum lama ini mengenai program nuklir Iran. Dan tak ada yang bisa menghalangi Iran dari hak sah dan sesuai hukumnya untuk memperkuat keamanan nasional dan landasan pertahanannya,” kata Jaber Ansari, sebagaimana diberitakan Xinhua.
Pada Oktober, Iran mengumumkan uji-coba rudal jarak-jauh Emad, yang dapat dikendalikan dan dipandu sampai menghantam sasaran dengan ketepatan tinggi.
Belakangan, Menteri Pertahanan Iran Hossein Dehqan mengatakan rudal Emad “sepenuhnya konvensional”. Ia membantah laporan para ahli PBB pada Desember bahwa Iran melanggar Resolusi 1929 Dewan Keamanan PBB dengan menguji-coba rudal Emad, yang mampu mengirim hulu ledak nuklir.
Laporan PBB tersebut mengatakan rudal balistik Emad memiliki jarak jelajah “tak kurang dari 1.000 kilometer dengan muatan tak kurang dari 1.000 kilogram”.
Berdasarkan Resolusi 1929, Iran dilarang mengerjakan rudal balistik yang mampu mengirim hulu ledak nuklir.
Dehqan juga mengatakan uji-coba Oktober itu dilandasi atas kepentingan Iran sendiri bagi peningkatakn kemampuan pencegahannya. “Iran takkan menerima setiap pembatasan sehubungan dengan ini,” ia menambahkan.
Teheran diduga memiliki simpanan rudal balistik paling banyak di Timur Tengah dan telah membuat rudal dengan jarak jelajah 2.000 kilometer.
Iran dan enam negara besar dunia –Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Rusia dan Tiongkok ditambah Jerman– menandatangani kesepakatan nuklir bersejarah pada Juli untuk memberlakukan pembatasan atas program nuklir Iran sebagai imbalan bagi pencabutan sanksi ekonomi.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, Iran juga akan menerima uranium alamiah dari Rusia dan Kazakhstan dan akan menggunakannya pada reaktor nuklir untuk memproduksi energi pada masa depan.
Sebelumnya, sebanyak 11 ton uranium yang perkaya pada tingkat rendah telah dikirim ke Rusia dari Iran, sementara Norwegia telah membantu mengabsahkan pengiriman 60 ton uranium mentah ke Iran, sebagai bagian dari kesepakatan nuklir itu.
Artikel ini ditulis oleh: