Jakarta, aktual.com – Dua mitra penting Indonesia, Iran dan Turki, hampir bersamaan menyampaikan tawaran kerja sama pertahanan kepada Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI. Duta Besar Iran untuk Indonesia, Muhammad Boroujerdi, mendatangi kantor Kemhan di Jakarta sambil membawa proposal berisi penawaran produk alutsista buatan Iran berikut paket transfer teknologi.
Dalam pertemuan tersebut, Boroujerdi menegaskan tujuan kedatangannya. “Kami membawa tawaran kerja sama yang menguntungkan kedua pihak,” ujarnya.
Informasi dari Amanda Channel 123 menyebutkan bahwa tidak lama setelah rombongan Iran datang, giliran CEO Aselsan dari Turki yang hadir di Kemhan. Ia membawa plakat sistem pertahanan udara Turki, Gökberk atau Steel Dome, yang kembali ditawarkan kepada Indonesia dalam rangka memperkuat hubungan pertahanan kedua negara.
Kehadiran delegasi tingkat tinggi ini menandai pembahasan yang lebih intens antara Jakarta dan Ankara. Wakil Menteri Pertahanan RI menerima kunjungan delegasi Iran dan membahas secara rinci peluang kerja sama yang bisa dituangkan dalam dokumen resmi.
Pihak Kemhan melihat tawaran yang datang dari Teheran sebagai kesempatan untuk memperluas kemitraan strategis. Teknologi drone tempur menjadi salah satu fokus Iran dalam tawaran kerja sama tersebut.
Negara itu menawarkan sistem UAV yang telah digunakan di berbagai konflik, seperti keluarga Shahed, Mohajer, dan Ababil. Selain drone, Iran juga membuka peluang kerja sama di bidang rudal taktis, radar, dan munisi pintar yang dinilai relevan dengan kebutuhan modernisasi pertahanan Indonesia.
Di sisi lain, kunjungan CEO Aselsan membuka kembali diskusi mengenai Steel Dome, sistem pertahanan udara berlapis yang dirancang untuk menghadapi ancaman mulai dari drone hingga rudal jelajah. Indonesia pernah meninjau sistem ini sebelumnya, namun pembahasannya sempat terhenti.
Artikel ini ditulis oleh:
Achmat
Rizky Zulkarnain

















