Teheran, Aktual.com – Iran mengecam kebijakan Turki menerapkan zona larangan terbang terhadap Suriah.

Wakil Menteri Luar Negeri Iran untuk Urusan Arab dan Afrika Hossein Amir-Abdollahian, berpendapat kebijakan seperti itu adalah pengulangan kekeliruan yang sudah pernah dilakukan Barat.

“Penyelesaian bagi krisis Suriah yang secara negatif mempengaruhi keamanan regional semata-mata adalah masalah politik,” kata dia, dilansir dari Xinhua, Sabtu (20/2).

Dia yakin, pengajuan kembali gagasan zona larangan terbang di wilayah Suriah tidak akan memberi bantuan apa pun bagi kestabilan dan keamanan regional.

Diketahui, Ankara kembali mengeluarkan seruan bagi pemberlakuan zona larangan terbang dan zona aman buat gerilyawan serta pengungsi di Suriah Utara. Alasannya harapan untuk menghentikan konflik lima-tahun di negara tetangganya itu lebih suram daripada sebelumnya.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Rabu (17/2) mengatakan zona larangan terbang mestinya dapat mencegah aksi udara Rusia di wilayah tersebut dan mencegah ribuan warga sipil tewas.

Namun usul itu tidak mendapat dukungan dari kebanyakan sekutu Turki di NATO. Hanya Kanselir Jerman Angela Merkel yang berpendapat zona larangan terbang dari Aleppo ke perbatasan Turki baik untuk melindungi warga sipil.

Presiden AS Barack Obama pada Jumat (19/2) berbicara dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melalui telepon mengenai situasi di Suriah.

“Presiden Obama menyampaikan keprihatinan mengenai gerak maju militer Suriah di bagian barat-laut Suriah dan secara mendesak menyerukan dihentikannya semua tindakan yang meningkatkan ketegangan dengan Turki dan dengan pasukan oposisi moderat di Suriah Utara,” kata Gedung Putih di dalam siaran pers.

Obama juga menegaskan bahwa pasukan Satuan Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) tak boleh mengeksploitasi keadaan di daerah itu untuk merebut wilayah lain.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara