Jakarta, Aktual.co — Pejabat senior Iran menolak gagasan zona larangan terbang Suriah, yang diinginkan Turki, dengan mengatakan bahwa hal itu akanmenjadi “kesalahan” dan tidak akan memulihkan keamanan di wilayah tersebut.
“Pembicaraan tentang pembentukan sebuah zona penyangga dan larangan terbang adalah pengulangan kesalahan sebelumnya dan tidak akan membantu dengan keamanan dan stabilitas di kawasan itu,” kata wakil menteri luar negeri Hossein Amir-Abdollahian, dikutip dari AFP, Jumat (29/5).
Sebelum negara itu akan bergabung dengan serangan udara koalisi pimpinan AS pada kelompok Negara Islam, Ankara menginginkan zona larangan terbang dan juga zona penyangga sepanjang perbatasan dengan Suriah.
Turki juga menginginkan kelompok pemberontak Suriah dilatih untuk menggulingkan Presiden Bashar al-Assad.
Pada akhir tahun lalu, Amerika Serikat mengatakan zona larangan terbang tidak akan berfungsi, karena ada lebih dari satu juta pengungsi Suriah di sepanjang perbatasan.
Iran adalah sekutu utama rezim Damaskus di kawasan dan memberi pemerintahan Assad bantuan keuangan dan militer.
Republik Islam itu juga menuduh Turki memungkinkan pergerakan bebas pemberontak dan senjata melintasi perbatasan, tuduhan yang dibantah Ankara.
Amir-Abdollahian, dalam komentar yang dilaporkan oleh laman televisi pemerintah Iran, mengatakan bahwa solusi politik di Suriah hanya akan dicapai, jika negara-negara tetangga mengontrol perbatasan mereka dan mencegah pemberontak melintas perbatasan.
Artikel ini ditulis oleh:

















