Jakarta, Aktual.co — Pemimpin tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei, menolak mengizinkan pemeriksa nuklir mendatangi sejumlah sarana militer atau menanyai ilmuwan.

“Kami sudah menegaskan bahwa, kami tidak akan mengizinkan pemeriksaan di semua sarana militer oleh warga negara asing,” kata Khamenei sebagaimana dikutip dari kantor berita negara Iran, IRNA, Rabu (20/5).

“Mereka juga meminta kami mengizinkan ilmuwan nuklir Iran diwawancarai. Itu adalah bentuk interogasi. Saya tidak akan mengizinkan warga asing datang ke sini dan berbicara dengan ilmuwan, yang telah menyumbang besar untuk kemajuan bidang tersebut,” kata Khamenei.

Amerika Serikat, Inggris, Tiongkok, Prancis, Rusia, dan Jerman sedang menggelar perundingan dengan Tehran hingga 30 Juni untuk menyelesaikan sengketa kegiatan nuklir Iran.

Perundingan itu ditujukan untuk memastikan bahwa Iran tidak akan mengembangkan senjata nuklir dengan imbalan pencabutan sejumlah sanksi yang telah memukul perekonomian negara tersebut.

Jika kesepakatan tercapai, maka Iran harus mengurangi aktivitas terkait nuklir dan melaporkan kegiatan nuklir lain yang masih dilakukan kepada komunitas internasional.

Terkait hal tersebut, Presiden Amerika Serikat Barack Obama menegaskan bahwa pengawasan terhadap aktivitas nuklir Iran adalah “inspeksi paling ketat yang akan memastikan transparansi”.

Iran sendiri sudah berulangkali mengatakan bahwa program nuklir yang dijalankan hanya bertujuan damai demi pemenuhan kebutuhan energi, dan bahwa kekhawatiran masyarakat internasional mengenai pengembangan bom nuklir sama sekali tidak beralasan.

Artikel ini ditulis oleh: