Teheran, Aktual.com – Iran menuding Arab Saudi lalai dalam hal pengamanan, hingga menimbulkan tragedi terinjaknya jamaah haji di Mina, Kamis (24/9), saat para jamaah haji sedang menjalankan ibadah mereka.
Tudingan dilontarkan setelah setidaknya 43 warga negara Iran berada di antara korban tewas dalam kejadian itu.
“Insiden hari ini menunjukkan adanya salah urus oleh Saudi dan kurangnya perhatian terhadap keamanan jamaah calon haji,” kata Kepala badan urusan haji Iran, Said Ohadi, dikutip dari AFP, Jumat (25/9).
Ohadi mengatakan bahwa, pihak Arab Saudi menutup dua jalur di dekat lokasi pelontaran jumroh (aksi simbolis untuk merajam iblis, tempat peristiwa penginjakan terjadi), tanpa memberikan alasan-alasan yang tidak diketahui. dua jalur ditutup di dekat lokasi pelontaran batu .
“(Penutupan) ini menyebabkan terjadinya insiden tragis ini,” katanya.
Ohadi menambahkan, kerajaan Arab Saudi dan para pejabat negara itu, harus bertanggung jawab atas terjadinya insiden maut tersebut.
“Para pejabat Saudi harus memberikan pertangungjawaban,” tegasnya.
Untuk meminta keterangan atas terjadinya musibah tersebut,
Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir Abdollahian mengatakan, utusan Saudi untuk Teheran akan dipanggil ke kementerian luar negeri.
Tudingan yang sama juga disampaikan oleh pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Beliau mengungkapkan kekecewaannya pada pemerintah Arab Saudi.
Khamenei mengatakan bahwa ibadah haji tahun ini dikelola dengan tidak baik oleh pemerintah Arab Saudi.
“Pemerintah Arab Saudi harus menerima tanggung jawab besar untuk bencana ini,” ujar Khamenei.
Khamenei menambahkan bahwa Arab Saudi harus menanggung kewajiban untuk memberikan santunan bagi jamaah yang sedang melakukan ritual suci. Dia juga mengkritik kerajaan yang telah gagal dalam menangani prosesi lempar jumroh.
Menteri Kesehatan Saudi Khaled al-Falih menyalahkan ketidakdisiplinan calon-calon haji atas terjadinya tragedi itu. Ia mengatakan insiden bisa dihindari jika mereka “mengikuti instruksi.”
Artikel ini ditulis oleh: