Jakarta, Aktual.com – Pengamat energi dari Indonesia Resources studies (IRESS) Marwan Batubara menolak keras wacana divestasi saham PT Freeport Indonesia (PTFI) dengan skema Initial Public Offering (IPO) di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Jangan pernah membiarkan Freeport melakukan IPO di bursa saham Indonesia (BEI),” kata Marwan kepada wartawan di Jakarta, Rabu (14/10).
Ketimbang wacana itu, Marwan justru mendesak pemerintah agar segera membentuk konsorsium nasional dengan komposisinya, Pemerintah, BUMN serta BUMD.
Menurut dia, konsorsium tersebut nantinya bertujuan untuk memiliki dan menjalankan peran pemilikan saham dan penguasaan negara di Freeport.
Hal senada juga disampaikan Pengamat Centre for Indonesian Resources Strategic Studies (Ciruss) Budi Santoso.
“Kalaupun IPO, pemerintah harus mengatakan secara tegas, kalau pemerintah tidak mampu dan tidak berminat, ini harus dijelaskan apa alasannya. Pemerintah yang dimaksud disini, pemerintah pusat dan pemda, BUMN dan BUMD,” kata Budi saat dihubungi Aktual.
Pemerintah juga harus bisa menjelaskan apa alasannya BUMN atau BUMD kita tidak mengambil kesepatan divestasi saham Freeport itu. “Kalau tidak ada alasan yang jelas, artinya kita patut pertanyakan ada agenda apa dibalik ini,” ujar dia.
Alasan Pemerintah tidak memiliki anggaran untuk membiayai divestasi saham Freeport pun dinilai Budi sebagai pembohongan publik oleh Pemerintah kepada rakyat.
“Yang menentukan jadwal divestasi itu Pemerintah. Kalau pemerintah bilang tidak ada uang, artinya pemerintah pura pura ini. Patut dipertanyakan ada kepentingan siapa dibalik pura-pura ini? Apa akan seperti Newmont?” tutupnya.
Artikel ini ditulis oleh: