Jakarta, Aktual.com – Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS), Marwan Batubara tidak percaya komitmen Menteri BUMN, Rini Soemarno untuk memperjuangkan asset bangsa melalui holding, khususnya sektor pertambangan.
Hal ini terlihat ‘didepan mata’ saat PT Newmont menjual sahamnya, tidak ada perjuangan Rini untuk melakukan akuisisi, malah kesempatan itu dilepas begitu saja hingga diambil oleh PT Medco.
‘Gilanya’ diketahui PT Medco tersebut melakukan akuisisi melalui pinjaman pendanaan dari perbankan BUMN, sehingga ini menjadi pemicu protes bagi Marwan. Dia menyayangkan kenapa bukan pemerintah yang menggunakan dana dari bank tersebut dengan melakukan sinergi BUMN.
“Newmont dijual sahamnya yang mestinya hak pembelian itu ditangan BUMN atau pemerintah, malah dibiarkan dan dibeli oleh Medco. Pake uang bank BUMN pula lagi itu Medco mengakuisisi. Inikan namanya tidak konsiten sikap Rini untuk holding tambang. Mengapa tidak sinergi BUMN dengan menggunakan dana tersebut? Nwemont yang telah beroperasi di bumi Sumbawa bertahun-tahun, giliran ada kesempatan akuisisi, malah dilepas,” kata Marwan kemarin, ditulis Jumat (16/9).
Sebagaimana diketahui diantara bank BUMN melakukan pinjaman ke Medco adalah Bank Mandiri dengan aliran dana pinjaman konsorsium Bank BUMN (termasuk didalamnya ada Bank Mandri) kepada China Development Bank (CDB).
Berdasarkan data debitur pinjaman bank BUMN ke China Development Bank (CDB) sebanyak USD3 miliar, Grup Medco mendapat pinjaman senilai USD395 juta dari Bank Mandiri atau senilai Rp5,1 triliun.
Perusahaan tersebut terdiri dari PT Medco E&P Tomori senilai USD50 juta, PT Medco Energy International TBK USD245 juta dan PT Medco Energi Internasional USD100 juta.
(Dadangsah Dapunta)
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Andy Abdul Hamid