Jakarta, Aktual.com – Pemerintah Irlandia sedang mempertimbangkan kemungkinan mengusir duta besar Israel dari negara mereka akibat konflik berkelanjutan antara Zionis dan Hamas di Gaza. Langkah ini semakin kuat setelah pemimpin Partai Sinn Fein Irlandia, Mary Lou McDonald, akhirnya mendukung pengusiran duta besar Israel.
Ia menyatakan bahwa duta besar Israel saat ini tidak lagi memiliki tempat di Dublin akibat agresi Tel Aviv di Gaza, Palestina, yang telah menewaskan hampir 10.000 orang.
“Israel memilih untuk tidak mengindahkan seruan [gencatan senjata], dan oleh karena itu, posisi duta besar Israel di Irlandia tidak dapat dipertahankan seiring Israel terus meningkatkan kekerasan dan mengabaikan seruan internasional untuk gencatan senjata,” kata Mary Lou dalam pernyataannya di parlemen Irlandia pada Jumat (03/11).
Pernyataan Mary Lou ini datang setelah kritik terhadap partainya yang abstain dalam pemungutan suara dewan terkait mosi yang menyerukan pengusiran duta besar Israel dari Irlandia.
Perubahan sikap Sinn Fein ini disambut baik oleh politisi People Before Profit TD, Paul Murphy, yang berharap dapat bekerja sama dengan Sinn Fein untuk mengajukan mosi Dail yang bertujuan mengusir Dubes Israel.
Selama kesempatan tersebut, Mary Lou mendesak pemerintah Irlandia untuk menggunakan segala sarana diplomatis yang tersedia guna “maksimalkan tekanan terhadap Israel” agar segera menginisiasi gencatan senjata.
Ia menekankan bahwa gencatan senjata sangat diperlukan karena agresi di Gaza semakin memperburuk kondisi warga sipil.
Lebih dari 9.770 warga Palestina telah kehilangan nyawa mereka akibat serangan Israel sejak 7 Oktober. Lebih dari 4.000 di antaranya adalah anak-anak.
Warga Gaza yang terisolasi terus menghadapi kesulitan karena bantuan kemanusiaan yang diizinkan masuk oleh Israel sangat minim dan tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Mary Lou menyatakan bahwa Perdana Menteri Irlandia, Leo Varadkar, “benar” dalam menyebut bahwa tindakan Israel sudah melewati batas pertahanan diri dan lebih mirip balas dendam.
Menurutnya, tindakan Israel sekarang merupakan perang ofensif terhadap warga sipil dan “harus dihentikan.” Ia juga mendesak pemerintah untuk memberlakukan konsekuensi nyata atas agresi ini.
“Ketika Israel mengabaikan seruan gencatan senjata, ketika krisis semakin memburuk, dan kekerasan semakin meningkat, sudah jelas harus ada konsekuensi di sini di Irlandia,” ujarnya, seperti yang dilaporkan oleh Irish Independent.
“Dunia menjerit agar berhenti. Israel harus berhenti. Hamas harus berhenti. Semua orang harus berhenti, tetapi sebagai protagonis utama, Israel perlu mendengar suara komunitas internasional,” tegasnya.
“Saya ingin neraka yang turun di Gaza berhenti sekarang.”
Artikel ini ditulis oleh:
Ilyus Alfarizi