Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Irman Gusman mengenakan rompi oranye keluar dari gedung KOmisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Sabtu (17/9). Irman Gusman ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK atas dugaan suap terkait pengurusan kuota gula impor.Aktual/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Ketua DPD, Irman Gusman mengakui bahwa ia meminta Perum Bulog untuk menambah kuota gula impor untuk wilayah Sumatera Barat. Dengan harapan, penambahan kuota itu bisa menekan harga gula di Sumbar.

Permintaan itu disampaikan Irman dengan menghubungi Direktur Utama Bulog, Djarot Kusumayakti.

“Saya mengambil inisiatif karena saya tahu Bulog melakukan operasi supaya harga itu kembali normal,” kata Irman di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (4/10).

Kata Irman, menjelang hari raya Idul Fitri 1437 Hijriah harga gula di Sumbar menembus angka Rp16 ribu. Klaimnya harga itu terlalu mahal, lantaran sejatinya bisa ditekan hingga angka Rp14 ribu.

“Jadi maksudnya harus ada intervensi ke pasar supaya harganya kembali normal, supaya harganya kembali stabil,” tuturnya.

Seperti diketahui, Irman ditetapkan sebagai tersangka lantaran diduga menerima sejumlah uang dari Direktur Utama CV Semesta Berjaya, Xaveriandy Sutanto. Dugaannya, uang Rp100 juta diberikan terkait pengurusan kuota gula impor.

CV Semesta sendiri merupakan mitra Bulog di Sumbar. Perusahaan milik Sutanto ini adalah distributor gula milik Bulog, yang baru bekerjasama beberapa bulan sebelum hari raya Idul Fitri 1437 Hijriah.

M Zhacky Kusumo

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby