Gubernur Aceh nonaktif Irwandi Yusuf (kiri) bersiap menjalani sidang dengan agenda pembacaan dakwaan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (26/11/2018). Irwandi Yusuf didakwa menerima suap terkait Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) 2018 dan menerima gratifikasi terkait pelaksanaan proyek pembangunan Dermaga Sabang yang dibiayai APBN Tahun Anggaran 2006-2011. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, aktual.com – Mantan asistensi Gubernur Aceh, Bahtiar Abdullah menyatakan, Gubernur Aceh nonaktif Irwandi Yusuf banyak melakukan usaha selama menjabat sebagai kepala daerah, salah satunya pada bidang pendidikan. Bahtiar menyebut, Irwandi membuat program beasiswa untuk rakyat Aceh.

“Setelah dia jadi Gubernur itu saya lihat banyak usaha-usahanya itu untuk membantu rakyat Aceh, seperti meningkatkan standar pendidikan, kesehatan, sosial, dengan program-programnya,” kata Bahtiar saat bersaksi untuk Irwandi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (11/3).

Mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ini menyebut, Irwandi disebut telah banyak membuat program untuk kesejahteraan rakyat Aceh seperti Aceh Hebat, Aceh Pandai dan Aceh Bermartabat.

“Dari situ saya lihat banyak program itu yang telah disusun tetapi sayang belum sempat terlaksana,” tegas Bahtiar.

Sementara itu, Irwandi mengaku membuat program beasiswa selama dirinya menjabat sebagai Gubernur. Dia menyebut, hampir ribuan masyarakat di Aceh mendapat program beasiswa hingga tamat pendidikan.

“Ada 2600 orang yang saya kirim ke luar negeri, didalam negeri saya nggak tahu jumlahnya. Kemudian di Aceh kan pasca konflik dan tsunami Aceh banyak anak yatim dari tahun 2008 saya rintis dan 2009 direalisasi dan berikan beasiswa kepada 120 ribu anak yatim, anak SD sampai tamat SMA,” ucap Irwandi.

Mantan kombatan GAM ini mengaku mendanai program beasiswa untuk rakyat Aceh melalui Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA). “Dari dana APBA, kemudian saya tekankan lagi pada 2017 menjadi Rp 2, 4 juta per-anak,” pungkas Irwandi.

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin