Jakarta, Aktual.co — Bareskrim Polri kini tengah melakukan penyelidikan dugaan terjadinya tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang dalam tender pengadaan LPG PT Pertamina (Persero) melalui unit usahanya, Integrated Supply Chain (ISC) dan dimenangkan oleh Total Asia Trading Pte Ltd.
Pada penyelidikan itu, Bareskrim diketahui telah melayangkan pemeriksaan terhadap Manager Market Analysis dan Development ISC Pertamina, Anizar Burlian pada 28 Mei 2015 lalu. Dan hari ini, Senin (1/6), Bareskrim juga memanggil Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto.
Menanggapi hal itu, Pengamat Politik Energi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun mengatakan bahwa pengusutan dugaan kecurangan tender oleh Bareskrim merupakan dampak dari ketidakseriusannya Pemerintah dalam memberantas praktik mafia di sektor Migas.
“Jadi saya melihat ini menunjukan bahwa tidak ada pemberantasan mafia migas. Hanya memindahkan praktik mafia dari Petral ke ISC,” kata Ubedilah saat berbincang dengan Aktual di Jakarta, Kamis (4/6).
Ia menjelaskan, hal ini juga merupakan wujud pertarungan mafia, antara mafia yang sudah lama bercokol di Petral dengan Mafia baru yang ada di ISC dan dekat dengan kekuasaan saat ini.
“Ini pertarungan antara mafia yang ada di Petral (mafia lama) dan di ISC yang dekat dengan pemerintahan,” tuturnya.
Ia menambahkan, mafia baru yang berada di ISC ini juga tidak terlepas dari peranan Arie Soemarno yang sudah lama diketahui publik sebagai oknum yang berperan dalam praktik mafia di sektor migas.
“Mafia baru ini ada dilingkaran Arie Soemarno. Saya yakin itu keluarga Soemarno. Semua orang sudah tahu tentang kepentingan keluarga soemarno, bukan rahasia lagi,” ungkapnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka