Jakarta, Aktual.com – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyebut Pasukan Negara Islam Suriah dan Irak (ISIS) tengah membangun kekuatan baru di Filipina yang dikabarkan bakal menjadi markas Asia Tengara. Hal itu disebabkan karena ISIS semakin terdesak dalam perang saudara di Suriah.

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi I Supiadin menilai bila analisis Panglima TNI tersebut benar, maka pemerintah perlu menyiapkan strategi pencegahan agar ISIS tidak berkembang di wilayah Indonesia. Khususnya, didaerah yang berbatasan dengan Filipina Selatan.

Kemudian, melakukan sosialisasi tentang bahaya aksi Terorisme ISIS yang menghalalkan segala cara dan bertentangan dengan ajaran Islam maupun agama lainnya

“Lanjutkan program kontra Radikalisasi yang telah dilakukan oleh BIN,” ujar Supiadin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/12).

Selain itu, pemerintah pusat juga harus memberdayakan Pemerintah Daerah hingga tingkat Desa untuk mencegah munculnya ISIS. Dengan, melibatkan seluruh warga guna membangun Early Warning System dalam rangka mendeteksi keberadaan Teroris ditengah lingkungan masyarakat.

“Memperkuat dan memberdayakan Aparat Teritorial dan Polri ditingkat Kecamatan dan Desa guna memback up masyarakat dalam upaya Deteksi Dini keberadaan Teroris/ISIS didaerah perbatasan dengan Filipina Selatan,” jelasnya lagi.

Terakhir, pemerintah Indonesia mesti melakukan komunikasi serta kerjasama dengan Pemerintah dan Angkatan Bersenjata Filipina guna mencegah keberadaan ISIS.

“Selanjutnya, melanjutkan Kebijakan BNPT dalam rangka Deradikalisasi dan Kontra Radikalisme,” pungkas Politisi Partai NasDem ini. (Nailin In Saroh)

Artikel ini ditulis oleh: