Ilustrasi Penjagaan Pihak Kepolisian

Jakarta, Aktual.com – ISIS mengaku sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas insiden penembakan dan penyaderaan di Australia. ISIS menyebut jika seorang prajuritnya melakukan hal tersebut karena anggota pasukan gabungan melawan kelompok militan tersebut.

Dilansir dari Reuters, Selasa (6/6), melalui kantor berita milik ISIS yakni Amaq mengatakan, serangan di Melbourne, Australia, dilakukan oleh seorang petempur ISIS yang menanggapi seruan untuk melakukan serangan menyasar anggota pasukan gabungan.

Diketahui, polisi Australia menembak mati seorang pria bersenjata di Melbourne yang menyandera seorang perempuan setelah mencoba berunding lebih dari satu jam sebelum baku tembak terjadi.

Dari perundingan tersebut beberapa petuga tertembak dan seorang petugas tewas akibat luka tembak. Akibat gagalnya perundingan, penyandera menembaki polisi dan menewaskan tiga anggota.

Sebagai negara sekutu Amerika Serikat, Australia gencar memerangi ISIS di Suriah maupun di Irak dan sangat mewaspadai akan kemungkinan terjadinya serangan dari kelompok tersebut di dalam negeri yang telah pulang di Timur Tengah.

Pewarta : Agustina Permatasari

Artikel ini ditulis oleh:

Bawaan Situs