Jakarta, Aktual.com – Direktur Rumah Sakit (RS) Indonesia di Jalur Gaza, Atef Al-Kahlout telah melaporkan bahwa serangan udara terus dilakukan oleh Israel di sekitar rumah sakit yang berlokasi di wilayah Gaza bagian utara. Dia juga menyatakan bahwa suplai listrik ke rumah sakit tersebut diperkirakan akan terputus dalam beberapa jam mendatang.
Pada hari Rabu, (8/11) kepada Al Jazeera, Al-Kahlout mengatakan bahwa pasokan listrik di rumah sakit tersebut akan terganggu dan padam dalam beberapa jam ke depan karena masalah pasokan bahan bakar yang mengalami kekurangan.
Sejak sebulan yang lalu, rumah sakit tersebut sudah mengalami pemadaman listrik karena ketersediaan bahan bakar yang tidak mencukupi.
Rumah Sakit Persahabatan Turki-Palestina, yang merupakan satu-satunya fasilitas kesehatan di Gaza yang menyediakan perawatan untuk pasien kanker, terpaksa berhenti beroperasi pada awal bulan ini karena kekurangan pasokan bahan bakar.
Di sisi lain, laporan dari Al Jazeera Arab juga mencatat bahwa sekitar Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza, telah terjadi serangan bom dan ledakan yang sangat kuat.
Rumah Sakit Al-Shifa, merupakan instalasi kesehatan terbesar di wilayah Palestina yang terisolasi, dan saat ini berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi puluhan ribu orang yang mengungsi akibat serangan bom Israel.
Pada hari Selasa, (7/11) pasukan Israel juga melakukan serangan terhadap sistem panel surya yang mengalimentasi rumah sakit tersebut. Fasilitas ini sudah sangat terancam karena kekurangan pasokan bahan bakar, air, dan obat-obatan.
Wilayah-wilayah yang berdekatan dengan Rumah Sakit Al-Shifa juga menjadi target serangan yang sangat intensif pada hari Minggu, (5/11).
Israel mengklaim bahwa markas besar Hamas berada di bawah Rumah Sakit Al-Shifa, namun pihak berwenang Palestina dan pekerja kemanusiaan telah membantah klaim tersebut dengan menyatakan bahwa pernyataan semacam itu dapat menghadirkan risiko serangan langsung terhadap rumah sakit tersebut.
Pegawai rumah sakit menolak permintaan dari pihak Israel untuk evakuasi Rumah Sakit Al-Shifa, dengan alasan bahwa memindahkan para pasien tidak mungkin dilakukan.
Israel sebelumnya mengeluarkan tuduhan terkait Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang diduga dimanfaatkan oleh Hamas. Namun, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia menegaskan bahwa Rumah Sakit Indonesia di Gaza sepenuhnya ditujukan untuk melayani keperluan medis warga Palestina dan bukan untuk kepentingan kelompok lain seperti Hamas.
“RS Indonesia di Gaza adalah fasilitas yang dibangun masyarakat Indonesia sepenuhnya untuk tujuan kemanusiaan dan untuk melayani kebutuhan medis masyarakat Palestina di Gaza. RS Indonesia saat ini sudah dikelola sepenuhnya oleh otoritas Palestina di Gaza, meskipun dari waktu ke waktu selalu ada relawan Indonesia yang membantu,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhamad Iqbal dalam keterangan tertulis, Selasa (7/11).
Dia juga mengklarifikasi bahwa Rumah Sakit Indonesia adalah salah satu lembaga kesehatan yang terus melayani mereka yang terdampak serangan Israel, bahkan terkadang melebihi kapasitasnya dengan merawat pasien.
“RS Indonesia adalah satu dari segelintir fasilitas kesehatan yang masih berfungsi di Gaza di tengah jumlah korban serangan Israel yang terus bertambah setiap harinya. Rumah sakit ini saat ini merawat pasien dalam jumlah jauh melampaui kapasitasnya,” terangnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Yunita Wisikaningsih
Rizky Zulkarnain