Jakarta, Aktual.com – Para pejabat Israel pada Kamis malam (30/11) mengatakan mereka siap menanggapi setiap serangan lain dari Jalur Gaza, sehari setelah serangan dan serangan balasan.
Pertikaian tersebut terjadi setelah gerilyawan yang berpusat di Jalur Gaza menembakkan sedikitnya selusin peluru mortir ke tentara di dekat pagar pemisah antara Israel dan daerah kantung Palestina tersebut. Tembakan dari Jalur Gaza itu dilaporkan sebagai pembalasan atas ditembaknya seorang warga desa Palestina oleh seorang pemukim Yahudi di Tepi Barat Sungai Jordan pada Kamis pagi.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan peluru mortir tersebut ditujukan ke satu posisi militer di sebelah pagar itu. Menurut juru bicara tersebut, penembakan mortir itu tidak merenggut korban cedera tapi menimbulkan kerusakan kecil pada tempat militer Israel dan tentara harus menghentikan “pembangunan bangunan penting” yang sedang mereka kerjakan.
Selain itu, layanan kereta antara Kota Kecil Sderot di bagian selatan dan Kota Ashkelon dihentikan untuk sementara karena khawatir mengenai serangan lain.
Belum ada organisasi yang mengaku bertanggung-jawab atas serangan tersebut.
Tak sampai satu jam kemudian, Israel menyerang Jalur Gaza dengan menggunakan tank dan peswat udara.
“Tank IDF (Pasukan Pertahanan Israel) dan pesawat IAF (Angkatan Udara Israel) menyerang empat pos militer di bagian utara Jalur Gaza,” kata militer di dalam satu pernyataan, sebagaimana dikutip Xinhua, di Jakarta, Jumat malam.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby