Banyak warga sipil berjatuhan meski gencatan senjata diberlakukan. Foto/Reuters

Jakarta, Aktual.com Seorang petani Palestina tewas dan seorang lainnya terluka dalam serangan pasukan Israel di kamp pengungsi Maghazi di pusat Gaza pada hari Minggu, menambah ketegangan di tengah gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang memasuki hari ketiga.

“Pasukan Israel menargetkan kamp pengungsi Maghazi, menyebabkan korban jiwa dan luka. Bulan Sabit Merah Palestina memberikan konfirmasi,” kata Bulan Sabit Merah Palestina dalam pernyataanya, Ahad (26/11).

Meskipun kejadian ini terjadi selama gencatan senjata, belum ada komentar langsung dari pihak Israel mengenai laporan tersebut. Belum jelas apakah serangan ini akan berdampak pada pertukaran 50 sandera yang direncanakan antara kelompok militan Palestina dan Israel selama empat hari.

Tiga belas warga Israel dan empat warga negara Thailand tiba di Israel pada Minggu pagi setelah pembebasan kedua sandera yang ditahan oleh Hamas menyusul penundaan awal yang disebabkan oleh perselisihan mengenai pengiriman bantuan ke Gaza.

Gencatan senjata, yang dimediasi oleh Mesir dan Qatar, terancam oleh kesulitan dalam pengiriman bantuan ke Gaza. Meskipun perselisihan tersebut akhirnya diselesaikan, kejadian ini menggarisbawahi kerapuhan situasi di lapangan.

Israel telah berkomitmen untuk menghancurkan pejuang Hamas di Gaza, dengan operasi darat dan serangan udara. Otoritas kesehatan Palestina melaporkan sekitar 14.800 korban, termasuk banyak anak-anak, sejak dimulainya konflik pada 7 Oktober.

Israel menyatakan gencatan senjata dapat diperpanjang jika Hamas membebaskan setidaknya 10 sandera setiap hari. Namun, tantangan-tantangan ini memperumit proses perdamaian.

Dalam perkembangan lain, sayap bersenjata Hamas melaporkan kematian empat komandan militernya di Jalur Gaza, menambah kompleksitas situasi. Kesepakatan pembebasan tahanan dan distribusi bantuan membutuhkan upaya diplomatik berisiko tinggi.

“PBB dan organisasi internasional terlibat dalam mendistribusikan bantuan ke Gaza utara. Namun, perjalanan bantuan tidak berjalan lancar sesuai kesepakatan,” ungkap juru bicara Hamas, menyoroti ketidaksetaraan dalam implementasi gencatan senjata.

Situasi semakin rumit dengan pihak Israel yang didesak untuk mematuhi persyaratan gencatan senjata, termasuk memastikan truk bantuan mencapai Gaza utara. Meski begitu, harapan perdamaian masih dipegang teguh, dan pihak internasional terus berupaya mengamankan kesepakatan yang dapat membawa kedamaian ke wilayah konflik.

Artikel ini ditulis oleh:

Jalil