Damaskus, Aktual.com – Rencana di balik invasi militer negara zionis Israel ke zona penyangga dataran tinggi Golan menyusul tumbangnya rezim Bashir Al Assad akhirnya terkuak. Rupanya Israel hendak membuat pemukiman besar-besaran bagi warganya di sana.

Rencana membangun pemukiman ”illegal” itu disetujui dengan suara bulat oleh kabinet perang pimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Proyek pembangunan dengan anggaran sekitar 11 juta dolar As atau sekitarRp 176 miliar itu akan direalisasi secepatnya.

Dikutip dari Al Jazeera, rencana tersebut bertujuan untuk melipatgandakan populasi warga Israel di Dataran Tinggi Golan dan sekitar Gunung Hermon, mendirikan beberapa desa pelajar, memperkuat sistem pendidikan, serta pengembangan sistem infrastruktur energi terbarukan.

”Memperkuat Golan berarti memperkuat negara Israel. Dan hal ini sangat penting saat ini. Kami akan terus mempertahankannya (dataran tinggi Golan), menjadikannya berkembang, dan menetap di dalamnya,” lontar Netanyahu pada rapat kabinet terkait rencana tersebut.

Untuk diketahui,hingga saat ini terdapat sekitar 31 ribu pemukim Israel yang tersebar di puluhan pemukiman ilegal di dataran tinggi Golan. Mereka hidup berdampingan dengan kelompok minoritas, termasuk ribuan orang suku Druze di Suriah.

Israel sendiri merebut sebagian wilayah dataran tinggi Golan saat perang 1967 dan mencaploknya. namun menyusul jatuhnya rezim Assad pada 8 Desember lalu, Israel menginvasi zona penyangga yang selama ini di bawah pengawasan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Militer Israel juga merebut pos militer terdepan milik militer Suriah dan menempatkan pasukannya di puncak Gunung Hermon di Golan.
Meski aksi militer Israel itu menuai kecaman dari negara-negara regional, dan memicu seruan dari masyarakat internasional agar Israel menghormati kedaulatan Suriah, namun semua hal itu tidak digubris sama sekali oleh Israel.

(Indra Bonaparte)

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain