(ANTARA/Xinhua/pri.)

Jakarta, Aktual.com – Militer Israel menyerang sekelompok wartawan yang sedang melakukan siaran langsung di bagian selatan Lebanon. Serangan ini terjadi dalam konteks eskalasi pertempuran antara militer Israel dan kelompok Hizbullah, yang memiliki markas di Lebanon, di sepanjang perbatasan kedua negara tersebut.

Sebagaimana dilaporkan oleh Detik.com pada hari Selasa (14/11), momen ketika serangan Israel mencapai wilayah dekat lokasi para wartawan yang sedang melakukan siaran langsung direkam dalam beberapa video yang tersebar luas di media sosial.

Rekaman tersebut menunjukkan sejumlah wartawan yang terlihat mengenakan jaket dan rompi yang bertuliskan ‘PRESS’ sedang memberikan laporan langsung dari desa Yaroun, di wilayah perbatasan Bint Jbeil, pada hari Senin (13/11) waktu setempat.

Kondisi di lokasi setelah serangan roket menyentuh wilayah yang dekat dengan para wartawan yang tengah memberikan laporan mengenai situasi terkini di perbatasan antara Lebanon dan Israel.

Para wartawan tersebut menyatakan bahwa mereka telah berkoordinasi dengan pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon (UNIFIL) dan Angkatan Bersenjata Lebanon untuk pergi ke wilayah tersebut.

Israel diduga telah menyebabkan kematian puluhan jurnalis Palestina melalui serangkaian serangan udara di Jalur Gaza. Tudingan ini muncul sebagai tanggapan terhadap serangan mendadak yang dilakukan oleh Hamas pada 7 Oktober lalu.

Sebelumnya Israel juga memberitahukan kepada lembaga berita internasional dan lokal bahwa mereka tidak dapat menjamin keamanan para wartawan yang bekerja di Jalur Gaza.

Artikel ini ditulis oleh:

Yunita Wisikaningsih