Dalam aksi "Save Al Aqsa" ini sebagai bentuk protes keras terhadap pemerintahan Zionis Israel yang telah blokade Masjid Al Aqsa dan melakukan penembakan kepadan warga Palestina. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Kekejaman Israel terhadap warga Palestina kembali terjadi dengan pelarangan ibadah umat Islam di Masjid Al-Aqsa. Bahkan beberapa video yang telah menjadi viral di internet telah menggambarkan begitu murahnya nyawa manusia di depan senjata laras panjang yang dimiliki tentara Israel.

Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Islam Indonesia (PP GPII), Karman BM, menilai, kekejaman tersebut tidak dapat dibiarkan begitu saja. Ia menyatakan, Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia harus lebih galak dalam menyikapi kekejian Israel ini.

Terlebih, kekejian tentara Israel juga telah menewaskan Imam Besar Masjid Al Aqsa, Syaikh Ikrimah Shabri, pada beberapa waktu lalu.

“Sebagai negara berpenduduk mayoritas islam yang berkomitmen pada perdamaian dunia dan menjunjung tinggi hak asasi manusia, mestinya lebih aktif menunjukkan pembelaan terhadap palestina tanpa harus meninggalkan politik luar negeri bebas aktif,” ungkap Karman dalam siaran pers yang diterima Aktual.com, Senin (24/7).

Karman pun mendesak agar Presiden Joko Widodo lebih mengoptimalkan peran strategis Indonesia di panggung internasional, khususnya lewat Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Menurut Karman, sekarang adalah momentum bagi Jokowi untuk menepati janji semasa Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 2014 lalu.

Tidak hanya itu, Jokowi juga sempat menyerukan kepada negara-negara Islam untuk memboikot perekonomian Israel.

“Seruan-seruan Jokowi di depan peserta sidang OKI untuk memboikot produk-produk Israel harus dibuktikan,” tegasnya.

“Semoga Allah lindungi Palestina,” tutup Karman.

Teuku Wildan

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan
Arbie Marwan