Demonstrasi di perbatasan Gaza rencananya akan mencapai puncak pada 15 Mei, saat warga Palestina memeringati hari Nakba saat ratusan ribu orang terusir dari rumahnya pada 1948, bertepatan dengan terbentuknya negara Israel.
Israel sudah sejak lama menolak hak para pengungsi itu untuk kembali karena khawatir akan kehilangan status mayoritas mereka sebagai negara Yahudi.
Pada Sabtu, tentara Israel kembali menggunakan senjata api dan peluru karet sehingga melukai 70 pengunjuk rasa Palestina di sekitar perbatasan.
Sejumlah saksi mengatakan bahwa para demonstran itu sempat melemparkan batu ke arah tentara.
Israel mengatakan bahwa Hamas memanfaatkan demonstrasi itu untuk mengalihkan frustasi dua juta warga Gaza yang kini harus bertahan menghadapi kesulitan ekonomi.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara