Yerusalem, Aktual.com – Israel mengaku tidak ingin memerangi Iran dan mengatakan bahwa Amerika Serikat mendukung langkah negara Yahudi tersebut untuk mengungkap kebohongan Tehran terhadap kesepakatan nuklir internasional pada 2015.

Pejabat tinggi Israel mengatakan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada 5 Maret memberitahu Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenai “bukti” yang dinilai sebagai “prestasi hebat intelijen”.

Sejumlah pejabat Washington dan Israel mengatakan bahwa bukti itu menunjukkan Iran berbohong mengenai program persenjataan nuklir mereka. Meski demikian, sejumlah pakar intelijen mengaku tidak melihat tanda pelanggaran dari Teheran terhadap perjanjian antarbangsa pada 2015 tersebut.

Teheran menyebut tudingan Netanyahu sebagai propaganda belaka.

Israel berjanji mengungkap bukti itu sebelum 12 Mei, hari saat Trump memutuskan apakah akan bertahan atau keluar dari perjanjian nuklir dengan Iran, yang juga ditandatangani Inggris, Prancis, dan Jerman.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid