Jakarta, Aktual.co — Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) menghukum atlet peraih medali SEA Games 2013 Myanmar, setelah mangkir dengan tidak turun pada Kejuaraan Sepeda Gunung tingkat Asia di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, 1-2 November.
“Mereka itu atlet pelatnas. Dibiayai negara. Jadi mereka harus mau jika dipanggil untuk membela negara. Tapi malah sebaliknya,” kata Ketua Umum PB ISSI Edmoud J.T. Simorangkir saat dikonfirmasi dari Jakarta, Jumat (7/11).
Berdasarkan surat yang dikeluarkan oleh PB ISSI per 5 November, ada enam atlet nasional yang mendapatkan hukuman, yaitu tidak diizinkan bertanding selama enam bulan. Mayoritas atlet yang mendapatkan sanksi berasal dari Jawa Barat.
Keenam atlet tersebut, adalah peraih medali MTB SEA Games 2013, yaitu Bandi Sugito, Chandra Rafsanzani, Kusmawati Yazid, dan Wihelmina, sedangkan dua atlet lainnya dari nomor downhill, yaitu Hildan Afosma Katana dan Risa Suseanty.
Menurut dia, tidak turunnya atlet terbaik Indonesia saat ini merupakan pukulan bagi PB ISSI.
Apalagi, katanya, kejuaraan tingkat Asia di Lubukulinggau merupakan salah satu kejuaraan yang mempunyai poin tertinggi untuk turun di Olimpiade.
“Hampir semua atlet terbaik turun di sini (Lubuklinggau, red.). Mereka bersaing untuk mendapatkan poin. Anehnya justru atlet pelatnas kita tidak mau turun. Jika ada masalah pribadi jangan dibawa ke sini,” kata Edmoud.
Orang nomor satu di PB ISSI itu, mengatakan berdasarkan penelusuran, tidak turunnya atlet terbaik nasional itu, salah satu alasannya karena dilarang oleh pelatih, yaitu Oki Respati.
“Cukup disayangkan. Jika kita kumpulkan banyak poin maka kita berpeluang lolos ke olimpiade tanpa ‘wild card’,” kata pria berkumis itu.
Meski memberikan hukuman, PB ISSI akan tetap memantau perkembangan enam atlet nasional tersebut.
Bahkan, pihaknya akan meminta laporan kondisi atlet selama menjalani masa hukuman. Selain itu, pihaknya akan meminta laporan dari Pengprov ISSI Jawa Barat.
“Jika tidak ada laporan, mereka nantinya akan bersaing dengan atlet yang terus berlatih. Siapa yang lebih siap maka merekalah yang akan menjadi andalan kita pada kejuaraan berikutnya,” kata Edmoud.
Beberapa atlet penerima hukuman, seperti Kusmawati Yazid tidak mengangkat telepon selulernya saat dihubungi melalui telepon itu, sedangkan dari nomor telepon seluler Risa Suseanty terdengar jawaban “sedang tidak aktif”.
Artikel ini ditulis oleh: