Yogyakarta, Aktual.com – Ribuan dosen dan tenaga kependidikan yang tergabung dalam Ikatan Lintas Pegawai (ILP) Perguruan Tinggi Negeri Baru (PTNB) berencana menggelar aksi ke Istana Presiden untuk menyampaikan aspirasi mengenai kejelasan status kepegawaian.
“Perwakilan 35 PTNB akan berorasi menyampaikan aneka permasalahan yang dihadapi sumber daya manusia PTNB,” ujar Etik Sutoto, salah satu dosen dari UPN Veteran Jakarta dalam keterangan tertulisnya, Senin (15/5).
Mereka berharap melalui aksi di Jakarta nantinya Presiden Jokowi tergerak untuk menyelesaikan terkatung-katungnya nasib sekitar 5.000 dosen dan tenaga kependidikan di 35 PTNB.
Rencananya, aksi akan diikuti sekitar 1.000 peserta dan digelar pada Kamis, 18 Mei 2017, mulai pukul 09.00 WIB pagi. Etik mengaku telah berkoordinasi dengan pihak Polda Metro Jaya terkait pengamanan aksi yang mereka sebut ‘Aksi 1805’.
Sementara itu, Humas ILP PTNB Dyah Sugandini, menambahkan, perjuangan memperoleh status kepegawaian yang berkeadilan selama ini telah dilakukan melalui berbagai cara. Dari lobi ke DPRD, DPD, DPR, MPR, Setkab RI, KemenpanRB hingga Kemenristek Dikti. Bahkan sampai aksi mogok mengajar pun telah dilakukan.
“Untuk UPN Veteran Yogyakarta kami mogok tanggal 2 Mei 2017 lalu,” ujarnya saat dikonfirmasi Aktual.
Namun, beragam upaya tersebut belum juga membuahkan hasil yang riil. Pemerintah diminta bertanggungjawab, dua bulan batas waktu yang diberikan untuk Pemerintah merespon tuntutan mereka.
“Jangan hanya PTS-nya yang dinegerikan, tapi SDM-nya dibiarkan terlantar,” kata Doktor yang mengajar di UPN Veteran Yogya ini.
Adapun PTNB yang ikut dalam Aksi 1805 besok antara lain UPN Veteran Jakarta, UPN Veteran Yogyakarta, UPN Veteran Jawa Timur, Universitas Tidar, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Universitas Sulawesi Barat.
Lalu Universitas Bangka Belitung, Universitas Samudera, Universitas 19 November Kolaka, Universitas Timor, Universitas Siliwangi, Universitas Borneo Tarakan, ISBI Bandung, ISBI Papua.
Kemudian Politeknik Negeri Bengkalis, Politeknik Negeri Madiun, Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung, Politeknik Negeri Balikpapan, Politeknik Negeri Sambas, Politeknik Negeri Batam, Politeknik Maritim Negeri Indonesia, Politeknik Negeri Nusa Utara, serta masih banyak lagi.
(Nelson Nafis)
Artikel ini ditulis oleh: