Calon Pimpinan KPK, Johan Budi SP mengikutu tes uji kelayakan di Komisi III DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (14/12/2015). Uji kelayakan tersebut untuk diikuti empat calon yang akan menghadapi fit and proper test, yaitu Sujanarko, Alexander Marwata, Johan Budi Sapto Pribowo, dan Saut Situmorang. AKTUAL/JUNAIDI MAHBUB

Jakarta, Aktual.com-Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta lembaga penegak hukum untuk memindaklanjuti pengungkapan kasus narkoba yang diduga melibatkan oknum aparat seperti yang diungkap oleh Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontra), Haris Azhar.

“Presiden mengatakan semua, siapa pun aparat yang terlibat dalam konteks penegakan hukum terutama narkoba tentu harus disikat dan disapu,” kata Staf Khusus Presiden Jokowi Bidang Komunikasi Johan Budi SP di Jakarta, Rabu (3/8).

Presiden melalui Johan Budi menyatakan hal itu terkait dengan informasi adanya pengakuan dari terpidana mati kasus narkoba Freddy Budiman.

“Ketika mendengar informasi itu, Presiden mengatakan semua siapa pun aparat yang terlibat dalam konteks penegakan hukum terutama narkoba tentu harus disikat dan disapu,” tegasnya.

Namun Johan mengatakan informasi tersebut harus didukung dengan bukti-bukti yang kuat keterlibatan aparat terkait.

“Presiden ingin memberi pemahaman kepada publik bahwa semua orang boleh berpendapat, memberikan kritik, informasi berkaitan dengan kinerja aparat. Tetapi harus dipikirkan matang lebih dulu sebelum di-share(disebarkan) kepada publik. Apalagi sifatnya serius dan kepada institusi dan kredibilitasnya,” katanya.

Menurut Johan, Presiden Jokowi juga mengingatkan kepada aparat pemerintah dan hukum untuk melihat kritik atau informasi sebagai bahan masukan untuk melakukan koreksi ke dalam.

“Itu yang harus dikedepankan bahwa kritik dan informasi harus dilihat sebagai masukan untuk perbaikan ke dalam,” tegas Johan.

Artikel ini ditulis oleh: