Papua, Aktual.com – Istora Papua Bangkit di Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, menjadi bukti dari komitmen pemerintah dalam mewujudkan fasilitas olahraga berteknologi canggih di Provinsi Papua kata seorang pejabat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Istora Papua Bangkit ini saya boleh katakan ini representasi dari janji Presiden Joko Widodo. Artinya, ini bukan hanya membangun Papua, tapi pembangunan untuk Papua,” kata Direktur Prasarana Strategis Direktorat Cipta Karya Kementerian PUPR Iwan Suprijanto di Jayapura, Sabtu.

Iwan Suprijanto mengatakan gedung istora senilai Rp287 miliar dari kocek APBN itu dibangun menggunakan konstruksi dengan bentang atap baja terpanjang di Indonesia mencapai 86 meter. Konstruksi atap dome yang digunakan pun sebagai yang terluas pada bangunan istora di Tanah Air.

Konstruksi yang menjadi pembeda Istora Papua Bangkit dengan Istora di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta adalah teknologi pengendali udara dalam ruangan menggunakan sistem tekstil ducting.

“Sistem ini memungkinkan pertandingan yang sensitif terhadap angin tidak akan terganggu terutama bulu tangkis,” katanya.

Iwan berharap pertandingan bulu tangkis Indonesia Open dan Indonesia Master bisa digelar di Papua dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia pada konstruksi Istora Papua Bangkit.

Infrastruktur tersebut telah memperoleh sertifikat kelaikan internasional serta berhasil meraih pengakuan Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) sebagai konstruksi dengan teknologi tercanggih

“Dengan teknologi konstruksi yang paling canggih ternyata dapat diwujudkan di Papua. Tiga rekor muri diperoleh untuk konstruksi bangunan ini,” katanya.

Istora Papua Bangkit diresmikan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo saat mengawali kunjungan kerja ke Papua dalam rangka PON XX, Sabtu pagi.

Peresmian Istora Papua Bangkit merupakan simbolis bagi enam arena olahraga lainnya yang juga dibangun pemerintah di wilayah Papua, yakni arena akuatik, kriket, sepatu roda, dayung dan panahan.

“Presiden meresmikan tujuh prasasti sekaligus menandai bahwa dukungan Kementerian PUPR melalui pembangunan tujuh venue telah diselesaikan, sekaligus menandai telah diresmikannya seluruh venue untuk penyelenggaraan PON Papua,” katanya

Artikel ini ditulis oleh:

Dede Eka Nurdiansyah