Makasar, Aktual.co — Isu terkait dengan Sulawesi Selatan (Sulsel) sebagai salah satu provinsi berbasis rekrutmen anggota ISIS ternyata, berdampak secara ekonomi khususnya menurunnya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke provinsi tersebut.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sulawesi Selatan Jufri Rahman mengatakan, bahwa jumlah kunjungan wisatawan domestic atau pun mancanegara ke Sulsel pada Triwulan pertama 2015 menurun dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya.
“Penyebabnya, untuk turis ASEAN terpengaruh dengan isu keamanan terkait dengan ISIS. Dimana Sulsel disebut sebaga provinsi yang salah satu provinsi basis rekruitmen ISIS,” kata Jufri Rahman, Minggu (19/4).
Selain isu ISIS, menurut Jufri Rahman, turunnya jumlah turis ke Sulsel juga disebabkan lantaran negara-negara di benua Eropa sedang mengalami perlambatan ekonomi
“Sementara turis dari Australia turun karena ‘travel warning’ yang diberlakukan pemerintah Australia sekaitan dengan hukuman mati ‘Duo Bali Nine’,” tutur Jufri Rahman.
Sektor pariwisata, lanjut Jufri, memang sangar sensitif terhadap masalah keamanan di daerah tujuan wisata. Disamping itu, sering terjadinya aksi brutal geng motor di kota Makassar juga sangat mempengaruhi minat wisatawan untuk datang.
Semakin minimnya acara MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition), kata ia, juga turut andil mempengaruhi kunjungan wisatawan.
“Biasanya kan peserta MICE setelah kegiatan selesai akan berwisata sambil belanja oleh-oleh khas daerah,” ungkapnya.
Untuk diketahui, berdasarkan data Disbudpar Sulsel, event MICE sendiri turut menyumbangkan 40 persen porsi turis domestik.
Data kunjungan wisatawan di Tanah Air sepanjang Triwulan pertama 2015 hanya 768.960 orang. Sedangkan pada triwulan pertama 2014 mencapai 1.244.453 orang.
“Turis mancanegara juga turun dari 47.627 orang menjadi 37.462 orang,” jelas Jufri Rahman.
Namun demikian, Kadisbudpar tetap optimis jumlah turis yang berkunjung ke Sulsel sepanjang 2015 bisa melampui target.
“Kita target tahun ini turis Nusantara 6 juta orang dan turis mancanegara 175 ribu orang,” harapnya menutup pembicaraan.
Artikel ini ditulis oleh:

















