Pesepak bola Surabaya United Evan Dimas Darmono (kanan) menggiring bola dibayang-bayangi oleh pesepak bola Persib Bandung pada pertandingan Piala Jenderal Sudirman di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Sidorajo, Jawa Timur, Sabtu (21/11). Pada laga tersebut Surabaya United mengalahkan Persib Bandung dengan skor akhir 1-0. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/foc/15.

Malang, Aktual.com – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo enggan menanggapi merebaknya dugaan pengaturan skor (match fixing) dalam pertandingan sepak bola memperebutkan Piala Jenderal Sudirman 2015 yang sampai saat ini masih tahap penyisihan grup.

“Saya tidak perlu berkomentar atau menanggapi dugaan-dugaan itu. Silakan dilihat sendiri, bagaimana proses dan kondisinya selama pertandingan babak penyisihan grup ini,” katanya seusai memberikan pengarahan kepada anggota GM-FKPPI di GOR Ken Arok, Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (28/11).

Dugaan adanya “match fixing” dalam perhelatan Piala Jenderal Sudirman dilontarkan salah seorang anggota Komisi Etik Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Haryo Yuniarto belum lama ini.

Menurut dia, PSSI dirasa penting karena dipilih untuk memberikan rekomendasi sebagai otoritas tertinggi sepak bola Indonesia. Hanya saja, Jenderal Gatot Nurmantyo tidak banyak berkomentar dan lebih memilih bergegas menuju Stadion Kanjuruhan Kepanjen untuk menyaksikan laga “hidup-mati” Arema Malang melawan Persija Jakarta, Sabtu (28/11) malam.

Piala Jenderal Sudirman dibuka oleh Presiden Joko Widodo di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Selasa (10/11). “Kick off” laga perdana ditandai dengan pertandingan antara Arema menjamu Persegres Gresik United.

Turnamen berhadiah total sekitar Rp5 miliar itu diikuti 15 tim, 14 tim dari peserta Liga Super Indonesia (LSI) dan satu tim dari PS TNI.

Artikel ini ditulis oleh: