Jakarta, Aktual.co — Pengamat Intelijen Susaningtyas Kertopati mengatakan bahwa memutuskan eksekusi mati membutuhkan pertimbangan yang matang.
Menurutnya, perihal apakah isu penyadapan berdampak pada lambannya eksekusi (mati), sifatnya sangat relatif dan bergantung kepada keputusan presiden.
“Jangan sampai juga berimplikasi kepada hubungan diplomatik kita dengan negara terkait. Jadi harus hati-hati,” kata Susaningtyas kepada Aktual.co, Senin (9/3).
Diketahui, Edward Snowden beberapa waktu lalu menyebut bahwa Selandia Baru menyadap negara tetangganya di Kepulauan Pasifik, termasuk Indonesia.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan kabar penyadapan yang diduga dilakukan oleh Selandia baru terhadap negara tetangga di Kepulauan Pasifik, termasuk Indonesia, bukanlah hal yang baru.
Sementara, Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon menyebut penyadapan terhadap pejabat negara yang dilakukan Australia dan Selandia Baru terhadap negara di Pasifik, satu diantaranya Indonesia, harus ditanggapi serius oleh Pemerintahan Jokowi- JK.
“Pemerintah seharusnya memprotes keras jika ada penyadapan. Karena pelanggaran terhadap kedaulatan kita. Sebab biasanya penyadapan bukan oleh negara yang bersahabat, (penyadapan dilakukan) yang punya kepentingan dan anggap kita sebagai musuh,” kata Fadli.
Artikel ini ditulis oleh:















