Atas dasar itu, Nurdin menyarankan perombakan pengurus dilakukan secara terbatas dan tidak menyeluruh. “Perombakan terbatas tergantung kebutuhan partai dan kebutuhan Ketua Umum sebagai pemimpin tertinggi guna mensolidkan,” paparnya.

Sementara itu di tempat yang sama, politisi Golkar lainnya, Ibnu Munzir menjadikan aspirasi DPD tingkat I Golkar sebagai dalih dari perombakan. “Persoalan perombakan pengurus nanti kita lihat apa maunya DPD I. Kalau baru cerita di luar kan susah,” ucap Ibnu.

Menurutnya, jajaran DPP Golkar harus mendengar langsung aspirasi dan pandangan dari DPD terkait perombakan. Ia menekankan, DPD harus diberi ruang untuk menyampaikan hal tersebut.

Ia mengaku, skenario DPP soal rapat pleno dan Rapimnas memang terkait satu sama lain. Sementara penyelenggaraan Munaslub, disebutnya tidak berbeda dengan penyelenggaraan Munas normal.

Jika sesuai dengan skenario DPP, artinya tidak akan ada dinamika ataupun gejolak dalam Munaslub ini.