Dua orang terlihat di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (31/7/2015). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari terakhir pekan ini ditutup berhasil tembus 4.800 didukung ramainya transaksi. IHSG melesat 90,04 poin atau 1,91% ke level 4.802,53. AKTUAL/TINO OKTAVIANO 

Jakarta, Aktual.com —  Mencuatnya isu reshuffle kabinet Pemerintahan Presiden Joko Widodo ditengah derasnya sentimen ekonomi global, kian memperkeruh kondisi nilai tukar Rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Pasar saham Indonesia dibuka melemah di zona merah. IHSG dibuka merosot 50,54 poin atau 1,1 persen ke level 4.572,05.

“Ini sentimen dari regional lebih kuat pengaruhnya (sentimen reshuffle). Juga ada sentimen devaluasi Yuan,” kata Pialang saham GN Capital Sigit Pamungkas saat dihubungi Aktual di Jakarta, Rabu (12/8).

Ia berharap, reshuffle ini jika memang benar terjadi, harus bisa memberikan angin segar terhadap pasar.

“Kalau reshuffle seharusnya jadi angin segar malah. Kalau tim ekonominya nanti lebih bagus,” ungkap dia.

Pasar menanti kebijakan yang akan diambil Jokowi terkait nasib kabinetnya. Serta berharap perombakan kabinet akan lebih meningkatkan kepercayaan investor.

“Paling engga ada berita baik buat pasar kalau orangnya (penggantinya) dirasa kompeten. Soalnya ke depan angin semakin kencang. Salah satunya rencana kenaikan suku bunga the Fed yang bisa bikin capital out flow,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka