Potensi tersebut, menurut Widjo, terjadi karena sumber gempa besar yang berpotensi terjadi di wilayah selatan Pulau Jawa.
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Unggul Prijanto mengatakan, penjelasam Widjo tersebut merupakan pemodelan ilmiah terkait potensi bencana alam di Indonesia.
Pemodelan tersebut merupakan hasil kajian akademis awal dari simulasi komputer gempa dan tsunami di Enggano, Selat Sunda dan Jawa Barat bagian selatan.
Dalam pemodelan tersebut, skenario terburuk yang mungkin terjadi apabila gempa bumi secara bersamaan di tiga titik tersebut dengan skala tertinggi 9 Skala Richter, maka dapat menimbulkan tsunami hebat.
Tapi perlu ditekankan bahwa ini adalah pemodelan yang ditujukan guna mencari solusi langkah mitigasi andai bencana terjadi,” kata Unggul.
Oleh karena itu, masyarakat diminta tidak terlalu khawatir dengan pemberitaan terkait isu potensi tsunami besar tersebut.
BPPT pun meminta maaf karena pemodelan kajian tersebut ditafsirkan berbeda oleh masyarakat sipil.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid