Jakarta, Aktual.co — Indonesia Traffic Watch (ITW) menilai pembangunan jalan bukan satu-satunya solusi untuk mengatasi kemacetan di Jakarta. Demikian hal itu disampaikan Ketua Presidium ITW, Edison Siahaan menanggapi komentar Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang membanggakan pembangunan enam ruas jalan tol baru. “Permasalahan lalu lintas tidak akan bisa diatasi kalau dijawab hanya dengan membangun ruas jalan baru,” kata Edison Siahaan, Selasa (9/6). ITW menyarankan, agar Pemprov DKI dan instansi terkait sebagai penyelenggara lalu lintas sesuai dengan amanat UU No 22/2009, lebih fokus pada pembangunan kesadaran tertib lalu lintas masyarakat. Serta membuat regulasi sebagai landasan untuk mengontrol populasi kendaraan di ibukota Jakarta. 
Kemudian mempercepat pembangunan transportasi umum seperti Mass Rapid Transit (MRT) dan menyiapkan jumlah kendaraan angkutan umum yang bisa menjamin keamanan, keselamatan, ketertiban,kelancaran (Kamseltibcar) serta terintegrasi ke seluruh penjuru Jakarta dan wilayah penyanggah ibukota. “Jika jumlah kendaraan yang saat ini mencapai 17 juta tidak bisa dikendalikan dan terus bertambah. Kondisi lalu lintas ibukota pasti makin runyam,” ungkapnya. Saat ini kata Edison, produsen berlomba-lomba memasarkan produk kendaraan dengan berbagai cara. Tetapi tidak diimbangi dengan persyaratan bagi calon pembeli kendaraan wajib memiliki garasi. “Kalau kondisi ini terus dibiarkan, kendaraan akan diparkir di ruas jalan, akhirnya menimbulkan kemacetan,” bebernya. Data dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang menyebutkan bahwa kerugian akibat kemacetan mencapai Rp65 triliun per tahun.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid