Jakarta, Aktual.com — Anggota Komisi V DPR RI Ridwan Bae menilai proyek kereta cepat Jakarta-Bandung adalah sesuatu yang terburu-buru. Sebab, jarak dari Bandung dan Jakarta begitu dekat.
Untuk jarak tempuh yang begitu dekat dengan kecepatan begitu tinggi, maka kereta Jakarta-Bandung bisa 5 hingga 6 kali pulang-pergi.
Ridwan mempertanyakan langkah Presiden Joko Widodo yang menyetujui pembangunan proyek tersebut. Apalagi, Jokowi juga telah meresmikan meskipun izin Analisi Dampak Lingkungannya (Amdal) belum dikantongi pengembang.
“Kita belum tahu apa pikiran presiden begitu mudahnya menyerahkan ke pengusaha terkait. Selain itu amdal belum ada,” ujar Ridwan di DPR, Jumat (22/1).
Ridwan berharap presiden berjalan dari mekanisme yang sudah diatur, jangan mengutamakan keinginan diluar mekanisme yang ditetapkan (Baca: JK: Izin Amdal Kereta Cepat Bisa Dikoreksi Sambil Jalan).
.
“Harusnya bangun begitu lahan udah siap, ijin sudah ada, amdal ada. Apakah harus diburu-buru? Untuk apa ?”
“Sebaiknya negara diletakkan ke yang benar. Selesaikan konflik politik! Belum ada kebutuhan kereta Jakarta-Bandung. Presiden jangan semau hatinya,” cetus Politisi Partai Golkar ini.
Artikel ini ditulis oleh: