Semarang, Aktual.co — Jababeka selaku konsorsium mengambil alih proyek dengan investasi senilai Rp8 triliun yang menghasilkan energi listrik berkapasitas 1×225 megawatt setelah sekian lama pembangunan PLTU Kendal tersebut sempat mandeg.

Rencananya, proyek PLTU Kendal akan dibangun kawasan industri yang berada di Kaliwungu. Diproyeksikan energi listrik yang dihasilkan khusus memasok kebutuhan industri.

Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah, Teguh Dwi mengatakan, pembangunan PLTU yang dihasilkan dari uap batu bara ini didesain untuk memenuhi kebutuhan kawasan industri. Meski begitu tidak menuntup kemungkinan bila pasokan listrik terpenuhi, maka akan dijual ke PT PLN (Persero).

“Biasanya proyek PLTU itu harus ada konsorsium antara swasta dengan PLN, namun khusus Kendal ini dikelola murni oleh swasta,” terang dia di Semarang, Kamis (26/3).

Rencananya, jadwal pembangunan proyek dipekirakan selesai tahun 2017. Saat ini, status proyek pembangunan PLTU Kendal memasuki tahapan perizinan khusus di Kementerian ESDM.

“Izin pendirian, izin legalitas dan perizinan lainnya sudah disetujui Gubernur Jawa Tengah. Selanjutnya, kini masuh berada ditangan Kementerian ESDM,” tutur Dwi.

Dikarenakan dikelola swasta, kata dia, pembangunan PLTU ini akan dikelola langsung oleh PT Spring Energi Santosa. Sedangkan dari sisi kelayakan teknis sudah diteken Kementerian ESDM. Sementara, kontribusi pemerintah Jawa Tengah membantu fasilitas pelalangan proyek tersebut sebelum dilaksanakan sekarang ini.

“Kita hanya membantu mempercepat syarat dan perizinan pendirian yang melebihi kewenangan Pemda setempat dengan cepat. Selain itu, memfasilitasi antara investor dengan masyarakat yang pro-kontra,” terang dia.

Dikatakan, tujuan pembangunan PLTU kendal mengingat kebutuhan listrik di Jawa Tengah menipis. Diperkirakan pada 2017, pulau Jawa, Bali dan Madura akan mengalami krisis energi. Maka dari itu, energi listrik yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan industri.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka