Sebelumnya, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian memang memproyeksikan untuk memajukan produksi jagung dari kawasan timur Indonesia. Sulawesi salah satu daerah potensial pertanaman jagung. Selain pemenuhan kebutuhan domestik, Sulteng sudah mulai mengekspor jagungnya dari Pelabuhan Ampana, Kabupaten Tojo Una Una.

“Kita ekspor jagung dari Gorontalo sebagian berasal dari Sulteng, terutama dari Kabupaten Buol,” ujar Staf Ahli Mentri Pertanian Bidang Perdagangan Mat Syukur, belum lama ini.

Sejak Januari 2018, Touna telah melakukan ekspor jagung enam kali melalui Pelabuhan Matangisi langsung ke Filipina sebesar 14.000 ton. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada akhir Juli lalu bahkan sempat berkunjung ke Kabupaten Tojo Una Una untuk memastikan kantor Karantina Pertanian hadir dan proaktif melayani ekspor itu.

Kementan juga mendorong peningkatan produksi jagung dan padi di NTT. Berdasarkan data Kementan, pelaksanaan program Upaya Khusus (UPSUS) tahun 2014-2016, telah memajukan sektor pertanian NTT, sehingga mampu memenuhi kebutuhan beras dari produksi sendiri. Termasuk juga jagung.

Dengan potensi jagung yang seperti itu, Dean tetap fokus bertani jagung. Selain pasarnya yang luas, bisnis jagung juga risikonya kecil. “Kita tidak jantungan. Istilahnya sambil ‘merem’ saja jagung menghasilkan,” pungkas dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara