Jakarta, Aktual.com — Masjid Agung Sunda Kelapa Selalu menjadi daya tarik utama para jemaah di Jakarta dan sekitarnya untuk beribadah.Tak seperti Masjid pada umumnya, Masjid Agung Sunda Kelapa tak memiliki kubah, bedug, bintang-bulan, dan sederet simbol yang biasa terdapat dalam sebuah Masjid.
Menara yang ada pun sangat unik. Bentuk bangunannya mirip perahu, sebagai simbol pelabuhan Sunda Kelapa tempat saudagar Muslim berdagang serta menyebarkan syariat Islam di masa lalu.
Selain itu, bentuk perahu menjadi makna simbolik kepasrahan seorang Muslim. Bagaikan orang duduk bersila dengan tangan menengadah, berdoa mengharap rahmat dan kasih sayang-Nya.
Masjid ini memiliki sejarah dalam pembangunannya, dimana kegelisahan pada masa G30/SPKI yang harus diluruskan oleh para Jenderal di masa itu.
Karena pembangunannya tak kunjung selesai, Pemda DKI Jakarta semasa Ali Sadikin (almarhum), merasa harus turun tangan untuk merampungkan pembangunannya sampai berdiri kokoh pada tahun 1970.
Menempati area 9.920 meter persegi, Masjid Agung Sunda Kelapa mampu menampung 4.424 jemaah. Sarana juga ditunjang dengan ruang ibadah utama Masjid Sunda Kelapa, Aula Sakinah, dan Serambi Jayakarta.
Masjid Agung Sunda Kelapa ini sangat terjaga serta dirawat kepengurusannya secara turun temurun. Hal tersbut diungkapkan oleh Ivana salah seorang Panitia Ramadan dan juga Pengurus Masjid Sunda Kelapa.
“Setiap lima tahun, Kepengurusan Msjid Sunda Kelapa dipilih oleh Wali Kota Jakarta Pusat. dan Ketuanya harus dari warga Menteng. Itu peraturan dari Wali Kota. kami Insya Allah amanat menjalankan,” urainya.
Ivana kembali menuturkan, bahwa Ketua Pengurus Masjid kali ini sudah memegang dua periode, diamanatkan oleh warga Menteng.
“Ketua Pengurusnya pak Aksa Mahmud yang masih merupakan Adik Ipar bapak Jusuf kalla. Beliau sudah Dua Periode menjadi Ketua, Karena terpilih kembali pada pemilihan kemarin,” papar Ivana.
Nantinya halal bihalal juga kerap diadakan di rumah Ketua Kepengurusan.
“Halal bihalal biasanya di rumah bapak ketua. Beliau juga mendanai secara pribadi untuk kegiatan di Masjid ini,” ungkapnya
Dan sekarang, Masjid Sunda Kelapa sedang ‘bersolek’ memeriahkan Ramadan dan menyambut Hari Raya Idul Fitri. Karena, banyak jemaah yang datang untuk melakukan ibadah di Masjid Agung tersebut. Terutama ketika menggelar salat Idul Fitri.
Terakhir, dia menambahkan, bahwa Masjid ini dipersiapkan selama dua hari untuk Salat Idul Fitri, karena jemaah sering melebihi kapasitas bisa mencapai lebih dari 5000 orang.
“Dua hari menjelang salat Ied, bazar Ramadan sudah tidak ada, kita sudah clear area untuk persiapkan salat Ied. karena pada saat Idul Fitri, jamaah yang datang luar biasa mencapai 5000 jamaah sampai keluar jalanan,” paparnya menutup pembicaraan.
Artikel ini ditulis oleh: