Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjadi pembicara dalam Pertemuan Nasional I Legislatif dan Eksekutif Partai Golkar di Jakarta, Selasa (27/9/2016). Di acara yang dihadiri ratusan kader Partai Golkar yang menjabat sebagai anggota DPR, DPRD dan Kepala Daerah itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memaparkan mengenai tantangan Perindustrian Indonesia kedepan.

Jakarta, Aktual.com – Pengurus DPP Golkar Bidang Media dan Penggalangan Opini, Khalid Zabidi mengatakan kader partai mendorong Ketua Umum Airlangga Hartanto menjadi calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo di Pilpres 2019. Airlangga, terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Partai Golkar mengganti Setya Novanto.

“Karena kemarin tidak ada satupun dari kader Golkar yang muncul dari survei untuk capres atau cawapres maka kemudian Airlangga akan kita dorong supaya jadi salah satu usulan kepada Jokowi dari internal Golkar untuk jadi pendamping Jokowi di 2019,” ujar Khalid di Jakarta, Kamis (14/12).

Khalid mengaku menghargai putusan pleno yang menjatuhkan pilihan aklamasi kepada Airlangga setalah ada dua kandidat kuat untuk memimpin partai berlambang pohon beringin itu.

“Walaupun diluar terkesan berantakan tapi kalau sudah di Forum terikat sama aturan AD/ART dan terikat hasil pleno yang sebelumnya. Karena hasil pleno sebelumnya itulah keputusan bersama DPP. Dan tentu saja politisi Golkar ini semacan Idrus Marham, Nurdin Halid, sangat piawai. Tapi paling penting 2 orang yang dianggap paling bersaing, Airlangga dan Aziz melakukan komunikasi yang intens. Tapi selesai, antara Aziz dan Airlangga itu kan secara persaingan saja,” katanya.

Menurut Khalid, terpilihnya Airlangga menyelesaikan dua masalah. Pertama adalah mengacu pada poin ketiga rapat pleno tanggal 21 November, jika putusan pradilan Setya Novanto keluar maka dinyatakan mundur kalau tak mundur maka dimundurkan. Artinya, Jabatan Ketua Umum yang diambil alih. Kedua, tentu saja posisi ketua DPR yang terisi kembali.

“Maka, ada jabatan yang kosong. Nah jabatan kosong itu kan kalau menunggu munaslub kan nunngu waktu lagi,” katanya.

Khalid menambahkan terpilihnya ketua Umum Baru membuat Partai Golkar bersiap-siap dengan formasi dan semangat baru. Apalagi, Airlangga memiliki track record yang bagus.

“Saya pikir punya track record bagus sebagai menteri Jokowi dan cukup dikenal baik sebagai politisi enggak bermasalah,” katanya.

“Saya pikir momentum Airlangga sebagai ketum disitulah nanti Airlangga akan bisa naik sebagai bursa tokoh-tokoh elit nasional dan tidak menutup kemungkinan Airlangga akan jadi cawapres kuat dari Golkar untuk dampingi Jokowi,” pungkasnya.

(Reporter: Nailin)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka