Jakarta, Aktual.com – Ekonom UGM yang juga Mantan tim Anti Mafia Migas, Fahmy Radhi sangat kecewa dan menduga kuat adanya upaya sistemik untuk menghambat rencana pembangunan beberapa kilang BBM nasional, hal ini menanggapi pernyataan pemerintah yang memperkirakan pengembangan beberapa kilang akan mengalami kemunduran waktu (delay)
Menurut Fahmy, persolan penundaan ini bukan modus baru, tapi hal ini sudah terjadi berulang kali yang berujung pada pembatalan proyek. Adapun kepentingan bagi pihak penghambat, bertujuan agar produksi BBM dalam negeri tidak memenuhi permintaan konsumen.
Sehingga Pertamina terpaksa melakukan impor sebagian BBM untuk memenuhi konsumsi dalam negeri yang tidak mampu diatasi oleh produk kilang dalam negeri. Pada proses impor inilah dinilai oleh Fahmy menjadi suatu ladang permainan mafia pemburu rente.
“Delayed proyek kilang Pertamina untuk kesekian kalinya semakin menguatkan indikasi bahwa Mafia Migas masih bergentangan di Pertamina. Hasil kajian Tim Anti Mafia Migas menemukan adanya upaya sistemik Mafia Migas yang menghambat dan menghalangi pembangunan Kilang Pertamina,” ujar dia kepada Aktual.com, Minggu (22/10).
Karenaya dia meminta pemerintahan memiliki keberanian unutuk melawan segala intrik pihak yang menghalang halangi pembangunan kilang. Lagi pula tegas dia, proyek kilang merupakan proyek yang prioritas nasional, maka tidak ada alasan bagi pemerintah untuk kendor dalam mewujudkan program tersebut.
“Tanpa keberaniannya untuk melawan dan mengenyahkan Mafia Migas, jangan harap penambahan kilang dapat diwujudkan,” pungkas dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby