Jakarta, Aktual.com — Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan hal pertama yang akan dilakukannya sebagai menteri adalah kalibrasi data. Setelah data yang dia terima sudah baik, maka yang akan diperbaiki adalah tiga masalah, yaitu pangan, inflasi, dan investasi.

“Persoalan mengenai pangan dan sangkutannya dengan inflasi, tentu juga sangkutannya dengan masalah kekeringan,” ujar Darmin di gedung Kemenko Perekonomian Jakarta, Rabu (12/8).

Setelah persoalan pangan dan inflasi, yang paling mendesak saat ini adalah mengenai fiskal, yaitu APBN penerimaan dan pengeluaran.

“Penerimaan masyarakat agak terganggu, karena harga produk sumber daya alam perkebunan turun, kita cari upaya untuk dorong penerimaan,” jelas Mantan Gubernur Bank Indonesia tersebut.

Sedangkan untuk investasi, menurutnya hal tersebut menyangkut capital inflow yang saat ini masih minim di Indonesia.

“Bisa investasi asing dan dalam negeri, bisa juga pemerintah terbitkan bond di pasar internasional, bisa juga swasta terbitkan, bisa juga investor. Dan itu area sendiri yang sangat krusial untuk dikerjakan saat ini, karena kita sedang perlu-perlunya,” pungkasnya.

Seperti diketahui, serah terima jabatan (Sertijab) di Kementerian Koordinator (Menko) Perekonomian berlangung sore ini. Darmin Nasution secara resmi menerima jabatan sebagai Menko Perekonomian menggantikan Sofyan Djalil, yang kini menjabat sebagai Menteri  Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka