Jakarta, Aktual.com – Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, sepakat dengan adanya gelaran pertemuan Bank Dunia (World Bank) dan Dana Moneter Internasional (International Monatery Fund) tahun 2018 yang ditargetkan akan menggenjot masuknya dana investasi.
Luhut menyebutkan, dengan adanya ajang tersebut, Indonesia akan memanfaatkan peluang untuk menarik dana investasi asing (foreign direct investment/FDI), serta sektor pariwisata agar bisa terus digenjot.
“Makanya, kita akan mengatur para peserta bawa keluarga, setelah sidang berkunjung ke wisata. Untuk itu, kita genjot pembangunan infrastrukturnya,” kata dia, di Jakarta, Selasa (13/6).
Menurutnya, proses menjadi tuan rumah ini sangat penting. Dari mulai era Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro hingaa saat ini Sri Mulyani.
“Ini suatu kehormatan jadi tuan rumah annual meeting dengan 189 negara anggota Bank Dunia. Kita terus lakukan perisapan dan terus mengelola negara ini dengan baik,” kata Luhut.
Agus Marto menambahkan, pertemuan ini penting untuk menggenjot empat pilar perekonomian Indonesia. Yaitu, mengangkat pertumbuhan ekonomi Indonesia, mengangkat sektor keuangan, adanya diversity, dan juga potensi-potensi ekonomi Indonesia.
“Jadi kita sepakati temanya, Indonesia as a reform progressive economy, yaitu memperlihatkan (ekonomi) Indonesia kepada dunia. Kita tidak hanya angkat Indonesia, tapi juga angkat regional ASEAN untuk tampil di forum global ini. Dunia akan lihat tahun 1997-1998 kita mengalami krisis, saat ini sudah berubah menjadi negara yang reform,” jelas Agus.
Apalagi yang terbaru, kata dia, capaian pemerintah Indonesia mencapai investment grade dari S&P. Dengan peringkat itu, kata dia, potensinya sangat besar. Dan dalam beberapa minggu ke depan akan cukup signifikan.
“Karena kita jadi tujuan investasi dari negara lain. Apalagi (pengelolaan) keuangan sangat transparan, pruden. Kombinasi ini bagus, juga leadership. Jadi, jangan viralkan berita gak jelas, benar atau tidak,” jelas Agus.
Bahkan, Agus juga cukup bersemangat mempromosikan kinerja pemerintah ini. “Jadi, negara ini kami manage dengan rofesional. Kompetensi pejabat juga makin bagus. Yang tidak bagus, keluar dari sistem ini,” tandas dia.
(Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan