Jakarta, Aktual.com — Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengaku tidak akan segan memotong anggaran yang tidak produktif bagi Kementerian dan Lembaga (K/L), demi menjaga anggaran yang sudah tercantum dalam APBNP 2015.
Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu, Askolani mengatakan bahwa pihaknya akan memantau sisi belanja dalam APBNP 2015 lantaran saat ini sisi pendapatan negara dinilai masih kurang akibat adanya kemungkinan shortfall penerimaan pajak.
“Kita selalu melihatnya di balance. Kalau belanja bagus kita support. Tapi kalau digunakan untuk belanja enggak produktif itu yang enggak kita support,” kata Askolani di Sentul City, Bogor, Sabtu (7/11).
Ia menjelaskan, salah satu belanja yang dianggap kurang produktif adalah belanja perjalanan dinas dan rapat di hotel bagi PNS Kementerian dan Lembaga (K/L), dikarenakan belanja tersebut tidak membantu mengembangkan perekonomian.
“Kita enggak segan-segan motong belanjanya. Dengan mengingatkan K/L untuk enggak lakukan perjalanan dinas berlebihan, kita mengarahkan belanja itu produktif untuk masyarakat. Bukan untuk kepentingan K/L itu,” jelasnya.
Ia menambahkan, selama ini Pemerintah telah memotong lemak-lemak yang ada pada K/L. Lemak-lemak tersebut perlu dipindahkan untuk sektor yang lebih produktif.
“Kalau motong berlebihan juga enggak bagus. Yang kita potong belanja K/L itu lemaknya. Jangan dagingnya dan jangan kena tulangnya. Ini yang kita lakukan konsisten,” ungkap Askolani.
Sebagai informasi, selain itu Pemerintah juga menargetkan defisit anggaran pada 2015 dalam APBNP 2015 sebesar 1,9 persen. Namun, angka tersebut diprediksi melebar akibat kurangnya penerimaan negara khususnya dari sektor pajak yang diramalkan shortfall sebesar Rp160 triliun.
Artikel ini ditulis oleh: