Ilustrasi Penurunan Daya Beli Masyrakat (Istimewa)

Jakarta, Aktual.com – Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih paling tinggi kontributornya dari konsumsi rumah tangga. Seiring dengan pelemahan daya beli, konsumsi rumah sempat alami penurunan. Untungnya sektor lain seperti investasi dan ekspor alami peningkatan.

Dan tahun depan, perekonomian Indonesia masih akan ditopang oleh konsumsi, terutama dari kalangan kelas menengah. Apalagi pertumbuhan kelas menengah juga akan meningkat.

“Kelas menengah ini akan memberikan dorongan yang kuat bagi perekonomian Indonesia,” kata Ekonom UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja, di acara ‘UOB Indonesia’s Economic Outlook 2018’, di Jakarta, Selasa (14/11).

Enrico memperkirakan, jika pemerintah mau menjaga konsumsi, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,3 persen di 2018.

Selain kelas menenengah dan meningkatnya ekonomi digital yang menopang, ekonomi Indonesia pada tahun depan juga akan dibantu oleh ‎konsumsi swasta, pertumbuhan pembelanjaan investasi, serta peningkatan kinerja ekspor.

“Kita itu sebenarnya memiliki kekuatan fundamental yang cukup baik demi menyokong ekonomi Indonesia ke depannya. Apalagi di kuartal III-2017 lalu dari pertumbuhan ekonomi 5,06 persen, permintaan konsumsi swasta stabil di posisi 5 persen, belanja investasi meningkat jadi 7,1 persen, dan ekspor naik ke 17,3 persen,” papar dia.

Ditambah lagi, kata dia, dengan terus membaiknya pertumbuhan ekonomi global, perbaikan harga komoditas, serta berbagai program infrastruktur domestik diyakini akan mendukung momentum pertumbuhan di tahun depan.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby